Hai semuanya, sesuai judul post ini aku mau cerita tentang pengalamanku lasik mata, atau lebih spesifiknya ReLEx® SMILE di Jakarta Eye Center (JEC). Ini versi tertulisnya ya, kalau kalian lebih suka nonton video, kalian bisa nonton disini di channel YouTubeku ya!
Sedikit backstory dulu nih, buat kalian yang nggak tahu, aku minus sudah dari kelas 2 SD (sekarang aku umur 22), jadi sudah lama banget! Minusku terus naik dari tahun ke tahun, sampai -9.00. Tinggi banget kan? Jadi hitung-hitung aku sudah pakai kacamata 15 tahun, hampir seumur hidup gitu ya 😂 karena itu, aku sudah kepingin banget lasik mata dari lama, dan akhirnya kesampaian juga!
Aku bakalan ceritain ke kalian dengan membagi jadi 3 bagian ya, yang pertama persiapan, proses lasiknya, dan yang terakhir penyembuhannya.
Sedikit info buat yang masih nggak tahu, Lasik adalah singkatan dari “laser in-situ keratomileusis” yaitu prosedur bedah refraktif yang dilakukan untuk mengkoreksi minus, plus, dan/atau silinder di mata kalian. Proses ini bladeless (tidak pakai pisau), tapi pakai mesin. Umumnya lasik ini bisa dilakukan untuk yang usianya diatas 20 tahun, atau yang minusnya sudah stabil, nggak naik-naik lagi. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi seseorang itu bisa lasik atau tidak, seperti retina, ketebalan kornea, tingginya minus yang perlu dikoreksi, dan sebagainya. Karena itu penting sekali untuk konsultasi ke dokter yang tepat dan 100% memahami proses lasik ini sendiri sebelum melakukannya.
Nah aku awalnya masih bingung, mau ambil prosedur lasik ini dimana. Kan yang populer di Singapura, atau di Jakarta. Akhirnya aku memutuskan untuk melakukan lasik di Jakarta Eye Center (JEC) dan ambil prosedur lasik yang ReLEx SMILE.
Apaan sih ReLEx SMILE? Sabar, aku jelasin dari awal ya.
Di JEC ini prosedur lasik ada 2, ada yang namanya 7D Z-Lasik, ada yang ReLEx SMILE. 7D Z-Lasik ini adalah proses lasik dimana mesin akan membuat flap atau membuka lapisan kornea mata, stepnya berikut ini:
- Tahap pertama adalah membuat lapisan (flap) pada kornea dengan menggunakan teknologi Femtosecond Laser* (Bladeless Laser Surgery). di JEC pembuatan flap tersebut menggunakan Ziemer Cristalline 5000Khz, dimana pemotongan flap lebih cepat dan akurat/presisi dengan menggunakan energi yang rendah serta hasil pemotongannya lebih halus
- Tahap kedua, setelah flap terbuka maka dilakukan penyinaran laser pada bagian dalam kornea untuk mengubah bentuk kornea. Adapun tujuannya adalah untuk menghilangkan kelainan refraksi (minus, plus dan silinder) dengan menggunakan Schwind Amaris 1050Hz Excimer Laser. Excimer Laser bertujuan untuk membentuk permukaan kornea yang baru
- Setelah penyinaran selesai flap dikembalikan ke posisi semula
- Dalam waktu kurang dari 3 menit flap akan melekat dengan sendirinya tanpa perlu dijahit
Sedangkan untuk ReLEx SMILE prosesnya sedikit berbeda ya. ReLEx SMILE ini tidak membuat flap atau membuka lapisan kornea, tapi hanya mengiris sedikit (kurang lebih 2-4 mm saja), jadi proses penyembuhan menjadi lebih cepat. Prosesnya berikut ini :
- VisuMax Femtosecond Laser bekerja menembus masuk ke lapisan Stroma kornea untuk membuat jaringan tipis atau Lenticule. Ketebalan lenticule dibuat sesuai ukuran kelainan refraksi yang dimiliki pasien. Kemudian laser membuat sayatan kecil untuk menarik lenticule keluar.
- Dokter mengangkat lenticule tersebut melalui sayatan kecil yang telah dibuat sebelumnya. Sayatan yang dibuat hanya selebar 2-4 mm.
- Setelah lenticule terangkat, menyebabkan perubahan bentuk kornea yang baru. Sehingga dapat memperbaiki kelainan refraksi pasien. Sayatan kecil tadi akan melekat dengan sendirinya tanpa perlu dijahit.
Nah, prosesnya berbeda kan? Karena itu, setelah aku baca-baca, aku memutuskan untuk mengambil yang ReLEx SMILE, karena menurutku personally lebih aman, dan aku lebih yakin aja sih kalau sayatannya lebih kecil. Tapi yang 7D Z-Lasik itu juga aman banget kok, jadi sebenarnya kembali ke preferensi masing-masing pasien.
PERSIAPAN
Pertama aku bikin janji dulu untuk periksa dan konsultasi di JEC. Untuk dokternya, aku memilih Prof. Dr. Tjahjono D. Gondhowiarjo, SpM, PhD. Beliau adalah spesialis prosedur ReLEx SMILE, kornea, LASIK, dan katarak. Aku buat janji lewat website JEC, untuk tanggal 9 Januari 2020 di JEC Menteng.
Waktu aku datang kesana, pertama registrasi dulu dan bilang kalau aku mau periksa untuk ReLEx SMILE. Setelah itu dialihkan ke lantai 3, untuk periksa semuanya mulai dari minusku, ketebalan kornea, retina, tekanan mata, dan sebagainya. Pokoknya lengkap deh! Lumayan lama sih ini, sekitar 1 jam lebih. Habis aku periksa semua, baru akhirnya aku masuk ke ruangan Prof. Tjahjono untuk konsultasi. Aku dijelaskan bagaimana prosedurnya, apa yang harus aku lakukan dan apa hasil yang diharapkan disana.
Pertama, dokternya masih mau ngecek dulu apa aku bisa melakukan ReLEx SMILE (soalnya ReLEx SMILE ini ada batasan minus tertentu, jadi kalau ketinggian minusnya, harus ambil yang 7D Lasik). Setelah dicek, ternyata bisa! Nah terus dokternya juga jelasin kalau lasik ini makin tinggi minusnya, makin susah. Ada kemungkinan minusnya sisa sedikit, mungkin sisa 0.25, 0.5, atau 1. Menurutku itu nggak masalah, dan habis aku paham semuanya, aku janjian untuk prosedur SMILE besoknya, yaitu 10 Januari 2020.
PROSESNYA
Besoknya, aku datang ke JEC Kedoya untuk prosedur. Mesin ReLEx SMILE itu cuma ada di JEC Kedoya, jadi prosesnya disana deh. Waktu aku masuk, daftar ulang dulu, terus lanjut dengan pengecekan singkat, jadi dicek lagi minus dan silinder, sama kalau nggak salah sih tekanan matanya (aku agak lupa).
Aku menunggu di lobbynya, terus sekitar 15 menit kemudian aku dipanggil masuk ke ruang tunggu pasien. Disana aku dijelaskan prosesnya gimana, aku harus melakukan apa disana, dan berapa lama. Aku juga bisa tanya-tanya disana kalau ada yang kurang paham. Habis itu, aku duduk disana, dipakaikan kayak jubah sama haircap gitu, sambil mataku ditetes obat bius (bius matanya aja, karena aku harus 100% sadar waktu operasi).
Sekitar 30 menit kemudian (habis nunggu antrian, yang lasik hari itu ada 5 orang), aku dipanggil masuk ke ruang operasinya. Deg-deg an banget sih! Tapi katanya prosesnya cepat dan cuma sebentar, jadi harus bisa tahan 😂
Pertama aku tiduran di mesin ReLEx SMILEnya itu, dan sudah ada dokter dan beberapa asistennya disana. Dokternya menjelaskan lagi apa yang harus dilakukan. Jadi prosesnya :
- Dikerjakan mata yang kanan dulu, mata akan dipasang alat untuk menahan supaya nggak kedip.
- Akan ada mesin laser yang mendekat ke mata. Mesin laser ini kerjanya membuat jaringan tipis atau Lenticule, selama 24 detik. Mata HARUS DIAM, lihat lurus ke titik hijau yang ada di mesinnya, dan nggak boleh lirik-lirik selama 24 detik itu. Karena kalau gerak, mesin akan berhenti otomatis dan ReLEx SMILE nggak bisa dilanjutkan.
- Setelah lenticule terbentuk, mesin akan dilepas, dan dilanjutkan sama dokternya. Dokter akan menarik lapisan tadi keluar dan mengkoreksi minusnya. Waktu tahap ini kita sebisa mungkin lihat lurus, untuk mempermudah prosesnya.
- Terakhir, mata akan dibersihkan, dan ditutup. Lalu lanjut ke mata yang kiri.
Aku ada video prosesnya di video YouTubeku disini ya! Nah, proses buat 1 mata ini kurang lebih 2-3 menit, jadi total untuk 2 mata hanya sekitar 5 menit. Total aku di dalam ruang operasi mungkin 15 menitan, jadi cepet banget! Cuma aku lumayan gugup dan deg-deg an, jadi terasa lama 😂 yang paling susah itu nahan selama 24 detik itu sih, karena harus full konsentrasi. Tapi aku berhasil, dan prosedurnya berjalan lancar!
Setelah itu aku dipakaikan kacamata itu di foto atas ini, dan kembali ke ruang tunggu pasien. Disana aku rebahan dulu di kursinya sambil tutup mata, selama kira-kira 30 menit. 30 menit itu nggak nyaman banget sih, mataku berat, berair, dan kayak kemasukan sabun gitu. Tapi susternya bilang itu normal, karena mata habis dioperasi memang seperti itu. Habis 30 menit, aku dicek, dan semua baik-baik aja, aku ambil obat di lobby dan dipersilahkan pulang!
Ini obat yang harus aku pakai, ada 3 jenis yaitu LFX Strip (antibiotik), Polydex Strip (anti radang), dan Eyefresh (air mata buatan). Semuanya obat tetes mata, dipakai 4 kali sehari sampai habis.
PENYEMBUHAN
Waktu habis operasi dan aku mau pulang, mataku terasa berat banget dan susah dibuka. Aku melihat sekeliling itu kayak silau, dan mataku terasa mengganjal. Tapi sebetulnya pengelihatanku sudah bisa dibilang lebih jelas, cuma susah buka mata. Ini memang wajar sih, beberapa jam pertama pasti nggak nyaman banget rasanya.
Aku pulang dengan memakai kacamata ini (foto dibawah), supaya mataku aman nggak terkucek atau kemasukan debu. Waktu di mobil aku langsung tidur, terus sampai hotel sekitar jam 2 siang itu aku juga lanjut tidur, sampai malam, dan cuma bangun untuk tetes mata aja 😂 soalnya mataku berat banget, dan mata berat itu bawaannya ngantuk terus HAHAHA jadi auto tidur deh.
Waktu aku bangun malamnya sekitar jam 8, mataku sudah jauh lebih enak. Sudah bisa buka mata, dan melihat cukup jelas meski belum tajam. Disitu aku tetes obat mata, makan malam, mandi, terus tidur lagi. Masih belum boleh lihat hp, TV, atau baca buku!
Besoknya, ada jadwal untuk kontrol lagi ke JEC dengan Prof. Tjahjono. Waktu bangun pagi, aku merasa mataku sudah jauh lebih enak. Aku sudah boleh lihat hp (tapi sebentar aja, cuma untuk ngecek chat dan notif lah), tapi waktu keluar masih pakai kacamata hitam soalnya masih terasa agak silau. Dokternya juga bilang awal-awal harus pakai kacamata hitam supaya nggak terlalu banyak kena sinar matahari. Selain itu, aku cuma disuruh habiskan obat tetesnya dipakai 4 kali sehari, jaga matanya baik-baik, dan boleh pulang! All is good!
Di hari kedua, ketiga, dan seterusnya sampai seminggu, keadaanku kurang lebih sama :
- Mata sudah bisa lihat tapi belum tajam (85% lah kira-kira), masih fluktuatif kadang jelas kadang kabur.
- Mata terasa kering, jadi harus sering tetes mata
- Cahaya matahari terasa silau, harus pakai kacamata hitam kalau keluar
- Kalau sudah sore/malam, mataku terasa berat dan ngantuk gitu, seperti capek dan harus diistirahatkan
- Nggak boleh lihat layar terlalu lama
- Nggak boleh kemasukan air (cuci muka harus hati-hati, aku keramas ke salon)
- Nggak boleh dikucek
- Tidur malam harus pakai kacamata tadi yang kayak kacamata renang
Untuk minggu pertama sampai kurang lebih minggu keempat :
- Mata lebih tajam, meski masih fluktuatif terutama kalau habis lihat layar kelamaan, jadi kabur.
- Mata kananku sedikit lebih buram daripada yang kiri, yang kiri lebih tajam. Tapi kata dokternya ini bakal membaik pelan-pelan.
- Masih sering kering, terutama kalau bangun pagi, jadi tetap tetes mata
- Mata sudah nggak secapek waktu awal-awal sih, tapi masih sering capek
- Masih pakai kacamata hitam kalau keluar, apalagi kalau terik mataharinya
- Night vision atau pengelihatanku pas malam masih kurang bagus, cahaya motor/mobil kayak pecah gitu dan bikin silau, jadi aku belum berani nyetir malam
- Sudah lumayan bisa laptopan/kerja
- Sudah nggak pakai kacamata plastik itu lagi
- Sudah bisa cuci muka sama keramas lebih bebas, meski aku tetap hati-hati meminimalkan air yang masuk mata
1,5 bulan setelah lasik sampai sekarang :
- Keadaan mataku sudah JAUH lebih enak. Pengelihatan lebih stabil, nggak fluktuatif lagi (kecuali memang aku seharian banget lihat layar, ya burem sih capek soalnya)
- Mataku yang kanan sudah lebih tajam, meski nggak setajam yang kiri. Ini mungkin ada sisa minus kayak yang dokternya bilang waktu konsultasi, tapi sedikit banget dan nggak mengganggu.
- Night vision membaik, sudah nggak terlalu silau lagi, dan bisa nyetir malam
- Cahaya matahari juga nggak terasa silau lagi kayak dulu
- Waktu bangun pagi mataku masih agak kering, jadi tetap tetes mata
That’s it! Sekarang sudah lewat 3 bulan habis aku lasik, dan I’m very happy with the result. Mataku baik-baik aja, aku bisa lihat jelas tanpa kacamata, dan aku senang banget! Sekarang yang penting aku harus terus jaga mataku supaya mataku nggak minus lagi dan sehat terus sampai tua 🤣👍
Thanks for reading my blog! Kalau ada pertanyaan atau mau diskusi, silahkan tinggalkan comment dibawah ya ❤
Instagram : @jessicaalicias
YouTube : Jessica Alicia
Facebook : Jessica Alicia
Twitter : @jessicaalicias
What I wrote is 100% my honest opinion.
I didn’t get paid to write this post. I did this procedure with my own money.
http://Bella
Kak, boleh saya tau detail biaya relex smile kak?